Semenjak toilet umum bertransformasi dari yang awalnya kloset jongkok menjadi kloset duduk, saya mulai merasa butuh semacam senjata yang wajib dibawa saat ke toilet umum. Soalnya, dari sekian banyak toilet umum, pasti deh ada aja yang kebersihannya kurang terjaga. Dari yang tissue-nya habis, ada bekas pemakaian orang lain, sampai yang di klosetnya ada bekas tapak sepatu orang yang habis jongkok.

Suka kuesel, tapi kalau udah kebelet mau gimana lagi. Kadang saya jadi ikut-ikutan ngejongkokin klosetnya 😲 *maaf ya kloset-kloset yang pernah saya jongkokin*

Sampai akhirnya saya ketemu solusi yang sudah lama dinanti-nanti, yaitu paper toilet seat cover dan toilet seat sanitizer. Awal mulanya sih, saya dikenalkan dengan toilet seat sanitizer lebih dulu oleh senior di kantor sebelum akhirnya mengenal paper toilet seat cover. Kata beliau,

"Cewek harus punya ini nih (sambil nunjuk gambar toilet seat sanitizer di layar laptop) buat jaga-jaga biar nggak tertular yang aneh-aneh"

Waktu itu senior saya memang lagi dibuat was-was sama kehamilan istrinya. Istrinya terpaksa harus mondar-mandir suntik obat ke dokter secara berkala karena ada virus atau bakteri (saya lupa) yang bisa membahayakan kandungannya. Kata dokter, penularan virus/bakteri tersebut bisa terjadi salah satunya lewat toilet umum. Makanya senior saya langsung menggalakkan pentingnya toilet seat sanitizer ke kaum perempuan yang ada di kantor.

Q-San, toilet seat sanitizer berbentuk spray

Hygienex, alas dudukan toilet berbahan kertas

Gambar di atas adalah dua produk yang biasa saya beli. Untuk toilet seat sanitizer, sebenarnya saya pernah menjumpai toilet umum yang menyediakan di masing-masing biliknya *harusnya sih semua toilet umum mencontoh ya 🤔* tapi sayang dari sekian banyak toilet yang saya jumpai di Jakarta, baru ketemu satu yang menerapkan.


 DISPOSABLE PAPER TOILET SEAT COVER 
Merk yang biasa saya beli untuk jenis perlindungan toilet yang satu ini adalah 'Hygienex'. Biasanya cuma digunakan saat kondisi genting. Soalnya satu bungkus isinya cuma 10 lembar jadi kalau dipakai sehari-hari nanti boros 😆 *hemat pangkal kaya*. Misalnya saat ketemu toilet yang tissue-nya habis -jadi nggak mungkin pakai sanitizer- atau saat ketemu toilet yang dudukannya banyak bekas tapak sepatu yang bikin nggak tega duduk di atasnya.

Bentuk dan cara pakainya: